China Bukukan Pertumbuhan Kuartal I Melebihi Ekspektasi, Mencapai 5,3%
Tuesday, April 16, 2024       10:34 WIB

Ipotnews - Perekonomian China kuartal pertama tahun 2024 tumbuh jauh lebih besar dari perkiraan, meskipun negara tersebut terus dilanda krisis sektor properti dan lesunya aktivitas konsumen.
Laman AFP, Selasa (16/4) melaporkan, rilis data PDB China, Januari-Maret mencapai 29,6 triliun yuan (USD4 triliun), atau meningkat 5,3 persen, dibandingkan dengan 5,2 pada kuartal sebelumnya.
"Perekonomian nasional melanjutkan momentum pemulihan yang baik," kata Bito Statistik Nasional, seperti dikutip AFP, dan menyebutnya sebagai "awal yang baik".
Bulan lalu, Beijing menetapkan target pertumbuhan sekitar lima persen pada tahun ini, sebuah target yang diakuinya "tidak mudah". Analis menilai target tersebut sangat ambisius mengingat tantangan yang dihadapi negara tersebut.
Meskipun data tersebut mungkin membuat iri sebagian besar negara-negara besar, namun angka ini akan menjadi salah satu yang terendah di China sejak tahun 1990, tidak termasuk tahun-tahun pandemi.
Data PDB tetap menjadi data penting mengenai kesehatan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, meskipun bersifat politis.
Lembaga pemeringkat Fitch bulan lalu menurunkan prospek utang negara China menjadi negatif, dan memperingatkan "peningkatan risiko terhadap prospek keuangan publik China." Fitch menilai, China menghadapi "prospek ekonomi yang tidak pasti".
Pertumbuhan China terutama terhambat oleh rendahnya kepercayaan di kalangan rumah tangga dan dunia usaha dalam konteks ketidakpastian perekonomian, yang berdampak buruk terhadap konsumsi.
Namun beberapa sektor mengindikasikan telah berjalan dengan baik, khususnya jasa, didorong oleh kembalinya pelanggan ke restoran, transportasi, dan tempat-tempat wisata.
Akan tetapi, angka penjualan ritel, indikator utama pengeluaran rumah tangga, dan output industri merosot bulan lalu, kata para pejabat di Beijing.
Pertumbuhan penjualan ritel China periode Maret melambat menjadi 3,1 persen  year-on-year , melorot dari 5,5 persen pada dua bulan pertama tahun 2024.
Data resmi menunjukkan, produksi industri periode Maret naik 4,5 persen, tapi turun dari 7 persen pada Januari-Februari. (AFP)

Sumber : Admin